Trs: [genksi-ipb14] Bebas Impor Beras



----- Pesan yang Diteruskan -----
Dari: "entang1959@yahoo.com" <entang1959@yahoo.com>
Kepada: GENKSI 14 <genksi-ipb14@yahoogroups.com>; BAMBANG JAYA EMAIL <fdptp@yahoogroups.com>
Dikirim: Jumat, 12 April 2013 16:20
Judul: [genksi-ipb14] Bebas Impor Beras

Catatan Jumat Siang :
BENARKAH 2013 : INDONESIA BEBAS IMPOR BERAS ?

Oleh : Entang Sastraatmadja

    Hari minggu sore tanggal 24 Maret 2013, di running tex sebuah televisi swasta, terbaca, "Menteri BUMN : Pemerintah pada tahun 2013 tidak akan impor beras, karena pasokan dari dalam negeri cukup". Jika benar, tentu saja hal ini sebuah kabar baik. Arti nya, kalau sejak 2010 sd 2012 kran impor beras dikocorkan lagi oleh Pemerintah, maka untuk tahun 2013, Pemerintah tampak serius untuk menutup kembali kran impor yang dibuka nya. Justru yang menarik untuk dicermati lebih jauh adalah mengapa harus Menteri BUMN yang membuat pernyataan itu ? Bukankah hal-hal yang terkait dengan urusan produksi beras tupoksi nya ada di Kementerian Pertanian, dan soal impor beras tupoksi nya ada di Kementerian Perdagangan ? Atau sekarang sudah terjadi perubahan ? Inilah yang penting kita talaah bersama, karena yang nama nya Kementerian BUMN (dalam hal ini Perum Bulog) hanyalah berperan sebagai "operator" dan bukan pengambil kebijakan untuk memutuskan importasi beras.



    Memang, tidak ada aturan yang melarang Menteri BUMN untuk membuat pernyataan soal impor atau tidak nya beras.  Tapi tidak ada juga aturan yang mengharuskan Menteri BUMN membawarakan soal importasi beras ini. Hanya penting dicatat. Beras adalah komoditas politik dan strategis. Untuk itu, setiap kebijakan yang terkait dengan soal beras ini ada baik nya disampaikan oleh pejabat yang berkompeten di bidang nya. Terlebih-lebih dengan kebijakan impor beras yang selama ini dinilai cukup rawan dan membutuhkan tingkat kehati-hatian yang tinggi. Lain cerita kalau yang mengemukakan adalah Menteri Koordinator Perekonomian. Yang jelas, kalau Menko Perekonomian yang bicara, setidak nya sudah disuplai data yang menunjang, baik dari Kementerian Pertanian mau pun Kementerian Perdagangan. 

    Namun begitu, sekali pun terkesan diluar kompetensi, apa-apa yang disampaikan Menteri BUMN soal pasokan beras yang cukup untuk tahun 2013, sehingga kita tidak perlu melakukan impor beras, tentu bakal didukung oleh data yang benar dan akurat. Menteri BUMN, pasti telah diskusi panjang lebar dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan. Arti nya, prinsip kehati-hatian seharus nya mendasari setiap Menteri BUMN menyatakan konfrensi pers nya. Terus terang, ketika Pemerintah menyatakan tahun 2013 kita tidak akan mengimpor beras, dikarenakan pasokan dalam negeri yang mencukupi, bukan berarti masalah nya selesai sampai disini. Bayangkan jika padi yang kita tanam dalam periode April-September nanti harus berhadapan dengan iklim ekstrim dan menyebabkan produksi dalam negeri terganggu, maka tidak ada solusi lain, terkecuali kita menempuh kebijakan impor beras.

      Undang Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, secara tegas menyatakan bangsa kita tidak melarang impor berbagai jenis komoditas bahan pangan. Impor tetap diperbolehkan, sekira nya segala macam daya dan upaya sudah dikerahkan untuk meningkatkan kemampuan produksi di dalam negeri, tapi hasil nya ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkan. Kebijakan impor pangan, khusus nya beras, boleh dilakukan jika dan hanya jika kita memang "menyerah", karena tidak mampu nya memenuhi dari produk dalam negeri. Informasi terkait impor beras, dalam situasi kekinian benar-benar sangat rawan dan sensitif. Oleh karena nya, sangat dibutuhkan kepiawaian dalam menjelaskan nya kepada publik. Yang bahaya, kalau ada pejabat yang "asal bunyi" atau mencuri adegan atas sesuatu masalah yang perlu dicarikan solusi terbaik nya.

    Sekarang, kita baru akan merampungkan bulan ke 3 dari 12 bulan yang mesti kita lewat di tahun 2013 ini.  Setelah dalam musim tanam Oktober-Maret 2013 kita mengalami mundur tanam, karena ada nya anomali iklim, dan kini kita sedang menyiapkan musim tanam April-September 2013, apakah tidak terlalu dini Menteri BUMN mengumumkan bahwa Pemerintah tidak akan impor beras pada tahun 2013 ? Kendati pun sangat tidak diharapkan, bagaimana sesungguh nya sikap kita jika sepanjang tahun 2013 ini terjadi bencana kekeringan atau bencana banjir yang berkepanjangan dan menggagalkan hasil panen yang kita targetkan ? Disinilah kepiawaian seorang pemimpin bangsa sangat dibutuhkan. Ingat "mulut mu adalah harimau mu". Kalau sekarang sudah diumumkan kita tidak akan impor beras, tapi dalam perkembangan nya malah kita melakukan impor beras, maka mau ditaroh dimana muka sang pemimpin tersebut ?

    Mesti nya, sekali pun tahun depan surplus beras 10 juta ton akan ditagih publik, bukan berarti kita harus seenak nya membewarakan hal-hal yang diluar akal sehat. Siapa pun juga jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan atas sesuatu yang diyakini nya. Patut nya, yang lebih pas bicara soal impor beras adalah Menko Perekonomian, setelah mendapat masukan yang akurat dari Kementerian yang terkait dengan kebijakan impor beras, bukan nya Menteri BUMN. Tapi inilah Indonesia. Setiap orang boleh-boleh saja menyuarakan kata hati nya. Terlepas apakah "off-side" atau tidak jika Menteri BUMN bicara soal kebijakan impor beras, rakyat pasti nya akan berbangga diri dengan apa yang disampaikan Menteri BUMN diatas. Tinggal sekarang bagaimana kita mengamati nya seiring dengan perjalanan waktu yang terus menggelinding. 2013 : bebas impor beras adalah hal yang kita dambakan. Mudah-mudahan benar ada nya dan bukan cuma sekedar bahasa politik guna mengamankan surplus beras 10 juta ton tahun 2014 mendatang. (Penulis adalah Tim Food Center Jawa Barat)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

------------------------------------


Comments :

0 komentar to “Trs: [genksi-ipb14] Bebas Impor Beras”

Posting Komentar